Yang Terluka, Berkorban, dan Tiada...
Selasa, 26 Oktober 2010 petang. Episode pertama Merapi kembali erupsi. Adzan Maghrib terakhir didengarkan juru kunci Merapi, Mbah Maridjan. Usai itu, awan panas bergulung lima kilometer hingga Kinahrejo, kecamatan Cangkringan, kabupaten Sleman dan sekitarnya.
Raungan sirine ambulans seolah tiada henti sepanjang Jalan Kaliurang hingga Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito. Silih berganti mengantarkan pasien korban erupsi yang mengalami luka bakar. Mereka berhasil ditemukan beberapa jam usai awan panas mengamuk. Mayoritas dari Kinahrejo.
Korban selamat langsung dilarikan ke Intalasi Gawat Darurat. Korban meninggal dunia dibawa ke ruang forensik.
Termasuk sebuah kantong mayat yang tiba tepat tengah malam. Ada nama Yuniawan di sana. Yuniawan Wahyu Nugroho, wartawan Vivanews,com yang ditemukan meninggal dunia di kediaman sang Juru Kunci. PITO AGUSTIN RUDIANA
Korban awan panas/pitogoestin 26102010 |
Selasa, 26 Oktober 2010 petang. Episode pertama Merapi kembali erupsi. Adzan Maghrib terakhir didengarkan juru kunci Merapi, Mbah Maridjan. Usai itu, awan panas bergulung lima kilometer hingga Kinahrejo, kecamatan Cangkringan, kabupaten Sleman dan sekitarnya.
Korban awan panas/pitogoestin 26102010 |
Raungan sirine ambulans seolah tiada henti sepanjang Jalan Kaliurang hingga Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito. Silih berganti mengantarkan pasien korban erupsi yang mengalami luka bakar. Mereka berhasil ditemukan beberapa jam usai awan panas mengamuk. Mayoritas dari Kinahrejo.
Jenazah pertama/pitogoestin 26102010 |
Korban selamat langsung dilarikan ke Intalasi Gawat Darurat. Korban meninggal dunia dibawa ke ruang forensik.
Jenazah Yuniawan/pitogoestin 26102010 |
Termasuk sebuah kantong mayat yang tiba tepat tengah malam. Ada nama Yuniawan di sana. Yuniawan Wahyu Nugroho, wartawan Vivanews,com yang ditemukan meninggal dunia di kediaman sang Juru Kunci. PITO AGUSTIN RUDIANA